BI sebagai otoritas
moneter memegang menetapkan ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal
minimun yang selalu dipertahankan bank.
RASIO KECUKUPAN
MODAL
Yaitu rasio yang
membandingkan antara jumlah modal bank dengan sejumlah aktiva yang dimiliki.
Melalui rasio ini akan diketahui kemampuan menyanggah aktiva bank terutama
kredit yang disalurkan dengan sejumlah modal bank. Rasio kecukupan modal sering
disebut dengan CAR ( capital adequacy ratio)
Formulasinya
Modal

ATMR
-
Perhitungan rasio kecukupan modal
Perhitungan
kebutuhan modal didasarkan pada aktiva rata-rata tertimbang menurut resiko
(ATMR). Yang dimaksud dengan aktiva dalam perhitungan ini mencakup aktiva yang
tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif atau komitmen
bank yang disediakan bagi pihak ketiga.
-
Latar belakang standar CAR
a.
Krisis pinjaman negara-negara
amerika latin telah mengganggu kelancaran arus perputaran uang internasional
b.
Persaingan yang tidak sehat antara
bank jepang dan bank di amerika di pasar keuangan internasional
c.
Dengan adanya persaingan tersebut
maka situasi likuiditas moneter internasional terganggu.
Maka
BIS (Bank For International Setllements) menentukan CAR.
-
Perkemb CAR di Indonesia
a.
Maret 1992 minimal 5%
b.
Maret 1993 minimal 7%
c.
Desember 1993 minimal 8%
d.
Sejak krisis moneter tahun 1997
minimal 4%
Ketentuan
CAR
CAR
= 4% Bank
Kategori A
CAR
= -25% - 3,99% Bank
Kategori B
CAR
= < - 25% Bank
Kategori C
FUNGSI MODAL BANK
-
Memberikan perlindungan kepada
nasabah
-
Modal bank dapat mencegah
terjadinya kejatuhan bank
-
Untuk memenuhi kebutuhan gedung
kantor dan inventaris
-
Untuk memenuhi kebutuhan modal
minimum
-
Meningkatkan kepercayaan
masyarakat
-
Untuk menutupi kerugian aktiva
produktif bank
-
Sebagai indikator kekayaan bank
-
Meningkatkan efisiensi operasional
bank
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECUKUPAN MODAL
-
Tingkat kualitas manajemen bank
yang bersangkutan
-
Tingkat likuiditas yang dimiliki
-
Tingkat kualitas dari aset
-
Struktur deposito
-
Tingkat kualitas dari sistem dan
prosedurnya
-
Tingkat kualitas dan karakter para
pemilik saham
-
Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan
keuangan jangka pendek maupun panjang
-
Riwayat pemupukan modal dan
peraturan pembagian laba yang diperolehnya
PENGARUH JUMLAH
MODAL TERHADAP PEROLEHAN KEUNTUNGAN BANK
-
Return On Asset
Rasio
ini memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan
usahanya, karena rasio ini mengindikasikan berapa besar keuntungan yang dapat
diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya.
Laba
setelah pajak

Total
assets
-
Return On Equity
Yaitu
menginformasikan berapa besar kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap
modal yang ia tanamkan.
Laba
setelah pajak

Total Equity
Kedua rasio ROA dan
ROE merupakan sebuah hubungan yang disebut dengan equity multiplier yi:
Laba
asset

Total
Equity
Rasio
EM ini dapat dibuktikan dengan
Laba
Stlh Pajak Laba Stlh Pajak Total
Asset



Total
Equity Total Assets Total Equity
Atau ROE
= ROA x EM
Disamping CAR,
untuk menilai kemampuan dan kecukupan modal dapat digunakan rasio yang lain:
-
Rasio modal terhadap pihak ketiga
-
Rasio modal terhadap total aset
berisiko
-
Rasio modal terhadap total aset
-
Rasio kredit terhadap modal
-
Rasio aktiva tetap terhadap modal
FAKTOR-FAKTOR YANG
DIPERTIMBANGKAN DALAM MENILAI KEBUTUHAN MODAL BANK
-
Kualitas dan integritas manajemen
-
Likuiditas
-
Kualitas aktiva
-
Laba yang ditahan
-
Pembebanan biaya
-
Struktur sumber dana
-
Kualitas prosedur operasi
-
Ketentuan permodalan minimum
-
Kebijakan pemupukan modal dan
pembagian deviden.
KLASIFIKASI
PERMODALAN BANK
-
Modal inti
a.
Modal disetor
b.
Agio saham
c.
Modal sumbangan
d.
Cadangan umum
e.
Cadangan tujuan
f.
Laba yang ditahan
g.
Laba tahun lalu
h.
Laba tahun berjalan
-
Modal pelengkap
a.
Cadangan revaluasi aktiva tetap
b.
Penyisihan penghapusan aktiva
produktif
c.
Modal pinjaman ( sebelumnya
disebut modal kuasi)
d.
Pinjaman subordianasi.
MODAL BAGI KANTOR
CABANG DARI BANK YANG ADA DI LUAR NEGERI
Maksudnya yaitu
dana bersih kantor pusat dan dan kantor-kantor cabangnya di luar Indonesia.
Komponen dari dana
bersih tersebut yaitu:
-
Cadangan yang dibentuk oleh kantor
cabang di Indonesia yang berasal dari laba seteah pajak baik berupa cadangan
modal, cadangan umum dan cadangan tujuan.
-
Penyisihan penghapusan aktiva
produktif
-
Cadangan revaluasi aktiva tetap
-
Laba yang ditahan
-
Laba tahun lalu
-
Laba tahun berjalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar