Minggu, 12 Oktober 2014

Proposal Usaha




BAB I

IKHTISAR
A.      Nama Usaha
Nama usaha yang akan kami dirikan yaitu usaha yang bergerak dalam bidang rumah makan atau  istilah jawa dikenal dengan warung makan yang kami beri nama “Warung Makan Sate Ayam Guling Teriyaki”. Dengan prospek yang begitu bagus kami melihat ada peluang untuk mendirikan warung ini melihat dengan jarangnya warung makan yang menyediakan menu yang unik dan berinovasi ini. Maka dari itu kami mencoba untuk mengambil peluang tersebut untuk kami jadikan sebagai usaha yang menjanjikan.
B.       Lokasi
Lokasi yang kami jadikan untuk menjalankan usaha ini adalah dengan membuka warung/rumah makan di sekitar jalan raya Sekaran. Dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang kami lihat yaitu lokasi tersebut dekat dengan kompleks kos-kosan mahasiswa sehingga hal tersebut akan menarik minat mahasiswa untuk mencoba dan mencicipi usaha sate ayam guling kami. Selain itu, alasan kami mendirikan di sekitar jalan raya sekaran adalah karena di tempat ini merupakan kompleks pertokoan dan warung makan yang memungkinkan usaha kami untuk maju serta juga sedikitnya penjual sate di wilayah ini dan tidak ada banyak pesaing.
C.      Deskripsi Usaha
Sate ayam guling adalah makanan yang terbuat dari potongan daging yang digiling menjadi halus dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya dibuat dari lidi tulang daun kelapa atau bambu, kemudian dibakar menggunakan teflon. Sate kemudian disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada variasi resep sate. Kemudian sate diberi saus. Dalam usaha ini kami memberikan 2 jenis saus yaitu saus teriyaki atau yang tidak suka bisa menggunakan saus sambal kecap dengan disertai acar dari irisan bawang merah, tomat, selada dan cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau disajikan dengan lontong atau ketupat.

D.      Tujuan Usaha Jangka Panjang
Usaha ini memiliki tujuan adalah untuk mencari keuntungan (Profit Oriented) yang berasal dari hasil penjualan sate ayam guling teriyaki ini. Dalam mendapatkan profit ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan yaitu salah satunya dengan tidak berbuat kecurangan dalam berdagang, karena hal ini akan merugikan para konsumen dan membuat kepercayaan konsumen terhadap kami akan menurun. Salah satu cara untuk meningkatkan profit usaha ini adalah dengan terus mengembangan inovasi dan kreasi untuk membuat sate ayam ini menjadi semakin menarik dan lezat untuk dijadikan menu santap semua orang. Dengan begitu kepercayaan dari masyarakat sangat penting bagi keberhasilan usaha ini.
Untuk mewujudkan dan memaksimalkan profit yang akan kami peroleh kami memiliki rencana jangka panjang yang akan kami laksanakan setelah usaha ini sukses yaitu  dengan membuka cabang usaha di seluruh kota di Indonesia dengan menawarkan berbagai macam rasa sate ayam guling ini selain dengan rasa saus teriyaki.

E.       Kriteria Kelayakan
Usaha ini dapat dikatakan sebagai usaha yang layak apabila mampu mengoperasionalkan dan mengefisienkan sumber daya yang ada meliputi sumber daya manusia, sumber modal (finansial) dan biaya-biaya yang digunakan dalam menjalankan usaha ini. Artinya setiap mendirikan usaha perlu  harus ada yang menjadi acuan atau tolok ukur untuk menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan salah satunya dengan beberapa hal yang kami sebutkan di atas.

















BAB II
ASPEK TEKNIK DAN PRODUKSI
A.    Produk
Dalam usaha ini kami akan menawarkan produk makanan yang bergizi tinggi. Hal ini dikarenakan kesadaran kami akan pentingnya hidup sehat bagi seseorang. Selain itu kami juga melakukan penawaran kepada mereka yang tidak menyukai makanan yang memiliki bau khas dan yang tidak menyukai daging kambing, maka dari itu kami menciptkan peluang usaha untuk menjual sate ayam guling teriyaki tersebut. Berikut uraian penjelasan produk :
  1. Core (Inti)
Usaha yang akan dilakukan adalah dalam bentuk barang (makanan) yaitu sate Ayam guling teriyaki, produk ini dimaksudkan untuk mengisi peluang usaha dimana orang-orang membutuhkan makanan pada saat mereka sedang lapar, alternative yang sedang dicoba adalah salah satunya dengan membentuk suatu produk makanan untuk dikonsumsi oleh konsumen dengan memperhatikan aspek inovasi dan keunikan suatu produk dan khasiatanya.
2.      Tangible (berwujud)
Pada usaha ini berwujud makanan yang unik yaitu sate ayam guling dengan campuran bumbu teriyaki yang disajikan secara menarik sehingga menarik minat para konsumen yang datang mencoba dan dijadikan alternative untuk dijadikan menu makan.
  1. Augmented (fasilitas)
Di dalam usaha ini nantinya akan disewakan sebuah toko yang sedikit luas sehingga konsumen tidak perlu khawatir jika tidak kebagian tempat dan berdesak-desakan dengan konsumen lain. Selain itu kami akan menyediakan bebarapa fasilitas untuk konsumen yaitu kipas angin, televisi, meja kursi yang nyaman sehingga konsumen diharapkan tidak jenuh dan bosan ketika sedang membeli sate dan makan di toko/warung kami. Selain fasilitas yang telah disebutkan kami juga akan berusaha memberikan service (pelayanan) yang baik untuk memuaskan para konsumen yang datang ke toko sehingga akan memberikan kesan kepada konsumen untuk tidak bosan mengunjungi toko/warung sate ayam guling teriyaki ini.



Serta di bawah ini adalah bahan-bahan yang dipersiapkan untuk pembuatan produk di warung makan kami meliputi:
1.       Ayam            
2.      Cabe               
3.      Jeruk Nipis                 
4.      Bawang putih             
5.      Bawang merah           
6.      Garam (yodium)         
7.      Motto                         
8.      Kecap manis               
9.      Tomat
10.  Selada
11.  Royco
12.  Beras
13.  Daun pisang
           
B.     Siklus Pembuatan Produk
1.      Proses pembuatan sate:
Pengumpulan bahan baku

Campur dengan terigu dan bumbunya

Bentuk campuran tersebut menjadi beberapa tusuk

Bakarbakar  sate sampai matang dengan dilumuri bumbu kecap
Mencuci daging ayam dan di giling halus

Sate siap disajikan
Pemilihan bahan baku












                                                                        Gambar 2.1
Langkah-langkah pembuatan :
1.      Langkah pertama adalah mempersiapkan bahan baku pembuatan sate
2.      Setelah bahan baku dikumpulkan dan dipersiapkan dilakukan pemilihan bahan baku yang baik untuk digunakan
3.      Kemudian daging ayam daging ayam dicuci dan digiling halus
4.      Campur daging ayam dengan bumbu yang telah dihaluskan seperti: Kemiri, Bawang Putih, Garam, Merica, Motto. Kemudian untuk membuat rasa krispi dibutuhkan tepung terigu secukupnya.
5.      Bentuk olahan daging tersebut seperti paha ayam kemudian beri tangkai.
6.      Bakar sate tersebut dan melumuri dengan kecap
7.      Sate siap disajikan.

2.      Proses pembuatan lontong:
Mencuci beras
Masukan Beras dalam selongsong
Panaskan Air dalam dandang
Kukus dalam rendaman air panas +- 5 jam
Iris daun pisang menjadi lembaran
Buat Selongsong









                                                            Gambar 2.2
Langkah pembuatan lontong :
1.      Persiapkan daun pisang sebagai pembungkus lontong
2.      Buat beberapa lembar dengan ukuran secukupnya
3.      Setelah itu buat selongsong, cucilah beras terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam selongsong.
4.      Masukkan beras dalam selongsong kurang lebih ½ dari isi selongsongan
5.      Panaskan air dalam dandang, kemudian kukus dalam rendaman air mendidih kurang lebih 5 jam.





C.    Pemilihan dan Perencanaan Produk
            Kami memilih sate ayam guling teriyaki sebagai produk kami karena sate ayam guling ini merupakan jenis produk baru, sehingga dengan begitu mampu menjadi terobosan baru dalam bisnis kuliner.  Selain itu dengan produk baru ini kami harapkan mampu menarik perhatian mahasiswa / masyarakat yang menjadi target pemasaran produk kami.
Perencanaan Layout / Tata Ruang
                   Dapur produksi               meja pelanggan         pintu masuk

5
4
3
2
1
6
7
8
 








                           Kasir                                                                         Halaman parker

                                                            Gambar 2.3
D.    Perlengkapan dan Peralatan
Perlengkapan
No.
Nama Perlengkapan
Jumlah
Harga
Penyusutan Per bulan
Penyusutan per bulan
1
Kompor gas
2
1.500.000
5%
  75.000
2
Meja
9
2.250.000
2%
  45.000
3
Kursi
35
1.650.000
2%
  33.000
4
Kipas Angin
3
   360.000
5%
  36.000
5
Televisi
1
1.500.000
5%
  75.000
6
Lemari es
1
3.000.000
5%
150.000
Total
414.000
Peralatan
No.
Nama Peralatan
Jumlah
Harga
Penyusutan Per bulan
Penyusutan per bulan
1
Pisau
2
178.000
2%
 3.560
2
Nampan
8
80.000
2%
 1.600
3
Sendok
7
420.000
2%
 8.400
4
Piring
3
330.000
2%
    6.600
5
Termos
5
100.000
2%
    2.000
6
Gelas

220.000
2%
    4.400
7
Sisruk
2
30.000
10%
    3.000
8
Kotak Tissu
10
70.000
10%
    7.000
9
Tempat Kecap
8
40.000
10%
    4.000
10
Sapu
2
20.000
10%
    2.000
11
Pel
1
20.000
10%
    2.000
12
Serbat
3
15.000
10%
    1.500
13
Tempat sampah
2
20.000
10%
    2.000
Total
  48.060


E.     Jumlah produksi
            Dalam perhitungan kami jumlah produksi per hari yaitu sekitar  300 tusuk sate dan 100 lontong. Dengan produksi sebesat tersebut mendapatkan 100 porsi makan. perbandingannya adalah 3:1, tiga tusuk sate dan satu lontong. Dengan begitu maka pendapatan kami per hari sekitar  Rp. 1.140.000,00 dengan beban produksi  sebesar  Rp. 652.000,00/hari belum termasuk beban karyawan dan beban lain-lain. Maka dengan demikian keuntungan yang di dapat per hari adalah sebesar  Rp 487.750,00.




F.        Denah Lokasi

BAB III
MANAJEMEN PEMASARAN (ASPEK PEMASARAN)
A.    Bentuk Pasar
Dilihat dari segi pemasaran produk makanan dari ayam ini akan memiliki prospek yang cukup baik untuk konsumsi orang-orang di berbagai daerah, karena produk ini termasuk produk yang unik dan memiliki nilai inovasi serta memiliki kandungan vitamin yang tinggi. Dengan diolah dalam bentuk sate maka diharapkan mampu meraih omzet yang banyak karena usaha ini bergerak dalam jasa makanan/warung makan sehingga bentuk pasar dalam usaha ini adalah pasar konsumen.
B.     Peramalan Permintaan dan Penawaran
  Dilihat dari segi permintaannya, permintaan terhadap produk ini akan cukup bagus ketika konsumen telah merasakan produk yang akan kami buat ini. Karena sebelumnya belum banyak terdapat sate ayam yang dibuat dalam bentuk unik sperti guling ini. Maka dari itu permintaan akan produk kami proyeksikan cenderung tetap melihat selera masyarakat yang banyak menyukai makanan yang berbahan dasar ayam.
a.       Proyeksi Permintaan
Jumlah mahasiswa Unnes pada tahun ajaran 2013/2014 adalah sejumlah 30.944. Data diperoleh menurut jumlah pengisi KRS di www.akademik.unnes.ac.id.  Kami asumsikan proporsi mahasiswa yang menyukai makanan yang berbahan dasar ayam sebesar 25%, Jadi 30.944 x 25% = 7736. Untuk proyeksi permintaan per hari kami asumsikan permintaan sebesar 10% sehingga 7.736 x 10% = 774. Kemudian kami perkirakan permintaan naik 10% setiap tahun.
Tahun
Proyeksi permintaan per hari
2014
774
2015
851
2016
936
             Gambar 3.1
b.      Proyeksi Penawaran
Setelah mengamati pasar terdapat penjual sate sekitar 3 orang. Kemudian kami menanyakan rata-rata penjual dapat menjual perharinya adalah 100 porsi. Jadi proyeksi penawarannya adalah sebagai berikut 3 x 100 = 300 porsi. Jumlah penawaran kami perkirakan naik sebesar 10%.

Tahun
 Proyeksi penawaran
2014
300                       
2015
330
2016
363
             Gambar 3.2
Dilihat dari segi penawarannya, kami akan menawarkan satu jenis macam makanan yang berbahan dasar ayam yang kami olah menjadi makanan yang bergizi dan penuh inovasi supaya konsumen tertarik dengan produk yang kami tawarkan.

C.  Peluang Pasar dan Proyeksi Penjualan
Peluang merupakan hal yang sangat penting dan pertama kali dipertimbangkan saat akan memulai sebuah usaha. Karena dengan peluang itulah perkiraan keuntungan dapat kita hitung dalam menjalankan usaha. Dalam usaha kami yaitu sate ayam guling teriyaki ini kami melihat peluang pasar yang cukup menarik untuk membuat usaha. Dimana dalam lokasi tempat kami berjualan hanya ada sedikit pesaing, yaitu hanya terdapat 3 penjual yang berjualan sate ayam. Untuk membuat pembeda antara sate ayam yang lain, kami inovasikan dengan sate ayam guling.
Proyeksi Peluang Penjualan Sate
Per Hari
Tahun
Permintaan
Penawaran
Peluang
2014
774
300
474
2015
851
330
521
2016
936
363
573
Gambar 3.3
Peluang yang kami dapatkan adalah memperhatikan penjualan 3 pedagang sate ayam tersebut harus menolak sedikitnya 474 porsi permintaan terhadap sate setiap hari, maka dari itu kami mengambil proyeksi penjualan sebesar 22 % dari peluang tersebut yaitu sekitar 100 porsi. Dengan begitu harapan kami adalah bagaimana caranya untuk memenuhi penjualan tersebut agar usaha yang kami jalankan tersebut berhasil yaitu dengan mengembangkan atau membuat menarik produk sate ayam guling teriyaki ini.



D.  Segmen, Target, Posisi Pasar
Kami menargetkan produk ayam ini untuk semua kalangan dari anak-anak sampai orang tua dan dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Segmentasi dalam hal ini kami memperkirakan pelanggan yang kami sasarkan ada 2 kalangan yaitu :
1.      Kalangan Mahasiswa              : Pengeluaran < Rp. 600.000,-/bulan
2.      Kalangan Masyarakat             : Pengeluaran Rp. 600.000,- s/d Rp. 1000.000,- per bulan
Target yang ingin dicapai adalah menunjuk pada kalangan mahasiswa, dengan pertimbangan sebagai berikut :
1.      Mahasiswa menyukai hal yang unik dan enak.
2.      Penduduk mayoritas adalah dari pendatang yaitu mahasiswa.
3.      Mahasiswa menyukai produk yang murah.
Positioning Memberikan pelayanan yang aman dan nyaman serta produk yang enak dan berdaya saing

E.  Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen
Konsumen selalu menginginkan produk-produk yang berkualitas dan produk-produk yang menarik bagi mereka. Kami memilih dan membuat produk yang baru yang dapat menarik konsumen untuk mencobanya dengan pengemasan yang berbeda dan rasa yang berbeda yang dapat memuaskan konsumen terhadap produk ini.
F.   Program Pemasaran
a)    Analisis persaingan
Dilihat dari segi permintaan dan penawarannya, yang dapat mengancam atau bahkan menguntungkan itu dari segi permintaannya karena produk ini termasuk produk yang baru di daerah semarang. Jika produk ini berhasil menarik konsumen maka permintaan terhadap produk ini akan sangat baik namun jika tidak, dari segi permintaan ini akan menjadi ancaman terhadap produk ini  karena tidak ada konsumen yang mau terhadap produk ini.
Dari segi penawaran tidak ada masalah karena belum ada pesaing di daerah semarang dan ini merupakan usaha yang baru di daerah semarang. Berikut adalah hasil analisis SWOT yang kami buat seperti berikut :
1.      Strenght : Sate ayam guling ini merupakan produk/inovasi baru karena sebelumnya belum ada sate ayam guling karena yang ada hanya kambing guling dan lain-lain. sehingga merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk dilakukan. Rasa sate juga sangat lezat gurih dan lezat sehingga memungkinkan untuk disukai leh banyak orang. Selain itu sate ini memiliki kandungan gizi yang banyak sehingga baik untuk kesehatan.
2.      Weakness: Persepsi/pandangan mahasiswa dan masyarakat terhadap ayam yang dianggap makanan yang sudah biasa dijumpai Sehingga cukup tidak membuat menarik konsumen.
3.      Opportunity: Karena produk ini merupakan hasil inovasi baru maka hal ini akan menarik perhatian masyarakat terhadap produk ini sehingga peluang untuk usaha sangat menjanjikan dan digemari oleh masyarakat.
4.      Treath: Sate kambing, sate ayam, sate aci, fried chicken dan lain-lain.
b)   Strategi pemasaran
a.      Produk
Produk yang ditawarkan adalah sate ayam guling yang dibuat menarik dan di inovasikan dengan makanan-makanan yang terkenal.
b.      Price
Daftar menu dan harga yang disediakan adalah sebagai berikut :
1.      Sate Ayam Guling Teriyaki + Lontong    Rp. 9000
2.      Es jeruk                                                     Rp. 3000
3.      Es Teh.                                                      Rp. 2000
c.       Place
Warung makan kami terletak di Jalan Taman Siswa, Banaran Gunungpati Semarang, yang merupakan daerah strategis.
d.      Promotion
Promosi dilakukan lewat brosur-brosur yang akan disebarkan di kost-kostan mahasiswa dan masyarakat serta mengadakan promosi juga lewat sosial media.





BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
A.    Pengorganisasian
Organisasi adalah susunan, tata cara, dan aturan dari berbagai bagian sehingga membentuk kesatuan yang teratur dalam hubungan-hubungan antara atasan dan bawahan yang sinergi untuk mencapai tujuan jangka panjang maupun jangka pendek perusahaan secara efisien.
Suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sistem pengorganisasian yang mengendalikannya. Dalam penyusunan usaha sate ayam guling teriyaki ini sistem organisasi yang digunakan tidak begitu rumit, cenderung sederhana. Dalam Skema sistem organisasinya adalah sebagai berikut:
OWNER
CHEF
1.       ACHMAD FAUZI
2.       DARSONO

Staff Penjualan




PELAYAN
Karyawan

Chef
KASIR 
1.      Veronica Okming

 









Gambar 4.1

Tugas dari masing-masing anggota organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:
  1. Owner
·         Bertugas untuk mengatur jalannya seluruh kegiatan dalam perusahaan.
·         Memiliki wewenang untuk merekrut maupun memberhantikan karyawan.
·         Memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan.
  1. Pelayan
·         Menerima Pesanan/Order
·         Membersihkan ruangan
·         Mengambil dan mengantarkan pesanan
3.      Kasir
·         Melayani Pembayaran
·         Menghitung total penjualan
·         Melaporkan Keuangan
  1. Chef
·         Mempersiapkan berbagai varian rasa yang diminati konsumen.
·         Membuat produk dengan rasa yang lezat dan higenis.
·         Bekerja sesuai dengan perintah atasan.
B.     Perencanaan Sumber Daya Manusia
 Agar usaha kami berjalan dengan lancar, kami memiliki kualifikasi dalam perekrutan karyawan baru diantaranya sebagai berikut:
  1. Pelayan
    1. Pendidikan min SMA/sederajat
    2. Berpenampilan menarik, sopan dan rapi
    3. Wanita usia 18-30 tahun
    4. Tidak memiliki catatan kriminal
    5. Menyukai tantangan
    6. Rajin dan pekerja keras
  2. Chef / tukang masak
    1. Pendidikan min SMA/sederajat
    2. Suka memasak, dan bisa memasak
    3. Wanita usia 18-30 tahun
    4. Berpenampilan sopan
    5. Tidak memiliki catatan kriminal
    6. Menyukai tantangan
    7. Rajin dan pekerja keras
Didalam perekrutan tenaga kerja ini, untuk chef sementara diambil tangan oleh pemilik terlebih dahulu dan nantinya jika dibutuhkan chef atau tukang masak baru akan kami melakukan perekrutan. Kami menganggap bahwa sebagai pendiri kami harus dapat memasarkan produk kami tanpa bantuan tenaga ahli. Kami juga bisa menjadikan ini sebagai usaha yang memiliki prospek yang pasti dimasa depan. Sehingga dapat dijadikan pekerjaan tetap kami.
C.      Pemberhentian
Pemutusan kontrak kerja atau masa kerja karyawan dapat terjadi apabila karyawan tidak memenuhi syarat sebagai berikut:
  1. Sulit diatur/tidak menurut pada atasan
  2. Melakukan penipuan (mencuri, mengurangi porsi, dll)
  3. Bertengkar/ bertindak tidak sopan terhadap pembeli
  4. Pengunduran diri
  5. Meninggal dunia
  6. Pensiun
D.      Pemberian Honor
Dalam menjalankan usaha ini kami memberikan honor atau gaji untuk karyawan kami yaitu hanya untuk pelayan saja. Karena kami hanya membutuhkkan 1 orang karyawan yang akan kami jadikan pelayan. Sedangkan untuk kami sendiri akan dibagi dari hasil laba bersih per bulan dibagi dengan 6 orang. Berikut adalah uraian mekanisme penggajian :
1.      Gaji 1 Karyawan sebesar Rp. 1.400.000,-. Dalam menentukkan gaji ini kami sesuaikan dengan UMR Kota Semarang.
2.      Untuk Gaji Pemilik masing-masing akan mendapatkan gaji sebesar Rp.1.724.455,2,-. Diperoleh dari Laba bersih per bulan sebesar Rp. 10.346.731,- dibagi dengan jumlah pemilik yang berjumlah 6 orang.




E.   Analisis Pekerjaan
 Analisis pekerjaan yang akan dilakukan merupakan suatu usaha untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai. Hal-hal yang dilakukan dalam analisis pekerjaan anatara lain:
  1. Memeriksa kualitas bahan baku yang digunakan, proses pengolahan, sampai dengan pengepakan untuk dijual, apakah nilai penjualan sama dengan pembelia bahan baku. Apabila nilai/harga penjualan lebih dari 70% nilai/harga beli bahan baku maka penjualan telah berhasil.
  2. Memeriksa kondisi sarana dan prasarana yang ada, mulai dari alat masak, meja dan kursi, sampai dengan pembungkusnya. Apabila kondisi sarana dan prasarana telah lengkap, maka akan menjadikan pekerjaan lebih efisien.

F.       Perencanaan Kegiatan atau Penjadwalan Kegiatan
Sebelum usaha dibentuk dan dijalankan kegiatannya maka harus sudah ada suatu perencanaan kegiatan atau jadwal kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
No
Kegiatan
Juni
Juli
Agustus
September
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Persiapan Awal
















2
Pembuatan Warung
















3
Pembelian Peralatan dan Perlengkapan Warung
















4
Perekrutan Karyawan
















5
Kegiatan Promosi
















6
Grand Opening
















7
Pembelian Bahan Baku
















8
Proses Produksi dan Penjualan
















                                                         Gambar 4.2
NO.
WAKTU
KEGIATAN
1
5.00-8.00 WIB
PEMBELIAN BAHAN BAKU
2
9.00-15.00 WIB
PENGOLAHAN MENJADI SATE, SAUS, DAN LAIN-LAIN
3
16.00-21.00 WIB
PROSES PENJUALAN
4
21.00 WIB –SELESAI
TUTUP WARUNG

                                                            Gambar 4.3



















BAB V
ASPEK KEUANGAN
A.      KEBUTUHAN DANA DAN SUMBER DANA
Dalam menjalankan usaha kami memerlukan dana sebesar Rp. 27.476.459 untuk memulai usaha sate ayam guling teriyaki ini, dana tersebut adalah keseluruhan dari jumlah kebutuhan pada saat pertama kali mendirikan usaha ini antara lain adalah sudah termasuk biaya tetap dan biaya variabel atau biaya operasional.
Dalam menjalankan usaha ini sumber modal yang kami gunakan adalah modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri kami alokasikan tidak melebihi 25% yaitu sebesar Rp. 6.476.459,- sedangkan sisanya berasal dari pinjaman. Kami meminjam kepada bank BNI sebesar Rp. 21.000.000,- dengan bunga sebesar 13,25% per tahun dalam jangka waktu pengembalian 3 tahun. Dengan persyaratan sebagai berikut :
  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan fotokopi :
    • Kartu keluarga (KK) dan KTP suami isteri
    • Surat Nikah (bagi yang telah menikah)
    • Surat ijin usaha (SIUP, TDP, HO dan SITU) atau surat keterangan kelurahan/ kecamatan.
Biaya Tetap
1.      Sewa tempat                                                                           Rp. 12.000.000/tahun
2.      Kompor Gas                  2 x     750.000                                  Rp.    1.500.000
3.      Teflon                            2 x      200.000                                  Rp.       400.000
4.      Meja                              9   x 250.000                                     Rp.    2.250.000
5.      Kursi                             35 x 50.000                                       Rp.    1.650.000
6.      Kipas angin                             3  x 120.000                            Rp.      360.000
7.      Televisi                                    1  x  1.500.000                       Rp.     1.500.000
8.      Lemari Es                                1 x  3.000.000                         Rp.     3.000.000
9.      Peralatan Alat Masak
-          Pisau/set                            2 x 89.000         Rp.     178.000
-          Nampan                             8 x 10.000         Rp.       80.000
-          Sendok                              7 set x 60.000    Rp.      420.000
-          Piring                                 3 set x 110.000   Rp.     330.000
-          Termos                              5 x 20.000          Rp.     100.000
-          Gelas                                                            Rp.     220.000
-          Sisruk                                2 x 15.000          Rp.       30.000
-          Kotak Tissu                       10 x   7000         Rp.       70.000
-          Tempat Kecap                   8 x 5000             Rp.       40.000
Total                                                                                  Rp.     1.468.000     
10.  Peralatan Kebersihan
-          Sapu                                  2 x 10.000         Rp.    20.000
-          Pel                                     1 x 20.000         Rp.    20.000
-          Serbat                                3 x 5.000           Rp.    15.000
-          Tempat sampah                 2 x 10.000         Rp.    20.000
Total                                                                                  Rp.           75.000
Rp.    24.203.000
Biaya Variabel Per hari :
1.      Ayam                                      10 kg @ 28.000                      Rp.      280.000
2.      Kecap                                      4 pcs @ 5000                          Rp.        20.000
3.      Bawang Merah                        1/2 kg @ 20.000                     Rp.        10.000
4.      Bawang Putih                      1/4 kg @ 20.000                                    Rp.          5.000
5.      Garam                                     1 pcs @ 3.000                         Rp.          3.000
6.      Mecine/motto                          1 pcs @ 7000                          Rp.          7.000
7.      Tomat                                      1,5 kg @ 8500                                    Rp.        12.750
8.      Tepung Terigu                         1 kg @ 10.000                                    Rp.        10.000
9.      Cabe Rawit                             1 kg @ 10.000                                    Rp.        10.000
10.  Royco                                      10 pcs @ 500                          Rp.          5.000
11.  Jeruk nipis                               1 kg @ 8.000                          Rp.          8.000
12.  Beras                                       10 kg @ 9000                         Rp.         90.000
13.  Tissu                                        2 pcs @ 7000                          Rp.        14.000
14.  Selada                                     1 kg @ 8.500                          Rp.          8.500
15.  Saus Teriyaki                           2 botol @ 17.500                    Rp.        35.000
16.  Kertas minyak                         1 pcs @ 5000                          Rp.          5.000
17.  Tusuk Sate/lidi                        300 @ 200                              Rp.        60.000
18.  Minyak Goreng                        1kg@ 12000                          Rp.        12.000
19.  Gula Pasir                                2 kg@ 11.000                                    Rp.        22.000
20.  Teh                                           2 pcs@ 2000                          Rp.          4.000
21.  Jeruk Buah                              1 kg @ 16000                                    Rp.        16.000
22.  Air putih                                  2 galon @ 4000                      Rp.          8.000
23.  Sunlight                                   2 pcs @ 1500                         Rp.          3.000
24.  Spon                                        2 pcs @ 2000                         Rp.          4.000
Rp.      652.250
Biaya Variabel per bulan
3.      Iklan/promosi (1 Tahun)         Rp.    2.500.000/tahun             Rp.       208.000
4.      Biaya Listrik                            1 bulan                                                Rp.       150.000
5.      Gaji Karyawan                        2 x  750.000                            Rp.    1.400.000
6.      Gas LPG                                 3 x 16.000                               Rp.         48.000
7.      Beban Hutang                                                                         Rp.       815.209
Rp.    1.806.000

Jadi total keseluruhan antara biaya tetap dan biaya variabel sejumlah Rp.  27.476.459
B.       ASUMSI-ASUMSI KEUANGAN
a.       Asumsi Penerimaan dan Pengeluaran Bersih per Bulan
PENERIMAAN
Jumlah
PENGELUARAN
Jumlah
Sate Ayam Guling 9000 x 100
Es Jeruk 3000 x 40
Es Teh  2000 x 60
900.000
120.000
120.000
Biaya Bahan Baku
  652.250

1.140.000

   652.250
Laba Kotor per Hari
   487.750
Laba Kotor per Bulan
14.632.500
Beban Gaji Karyawan
Beban Sewa Tempat
Beban Listrik
Beban Iklan
Beban Penyusutan Peralatan
Beban Penyusutan Perlengkapan
Beban Gas
Beban Hutang
  1.400.000
  1.000.000 
     150.000
     208.000
       48.060  
     414.000
       48.000
     815.209
Laba Bersih per Bulan
10.549.231
Pajak 5 %
     202.500
Arus Kas Bersih
10.346.731




b.      Pengembalian Pinjaman
Kami meminjam di bank BNI sebesar Rp. 21.000.000,- dengan bunga sebesar 13,25% dan jangka waktu 3 tahun. Berikut adalah pengembalian pinjaman yang akan kami angsur setiap bulannya.
Pinjaman                    = Rp. 21.000.000,-
Angsuran Pokok        = Rp. 21.000.000,-/36 bulan = Rp. 583.333,33 ,-
Jumlah bunga             = Rp. 21.000.000,- x 13.25% / 12 bulan = Rp. 231.875 ,-
Jadi setiap bulan kami harus mengangsur sebesar Rp. 583.333,33 + Rp. 231.875,- = Rp. 815.209

c.       Aspek Kelayakan Usaha
Dalam memulai usaha perlu diadakan kajian apakah usaha yang akan dijalankan tersebut layak atau tidak. Dalam hal ini kami akan menganalisis kelayakan usaha yang akan kami jalankan yaitu dengan menghitung Payback Period, Net Present Value dan Profitabilitas Indeks. Dari keuntungan atau laba yang kami dapatkan pada asumsi usaha maka kami akan melakukan perhitungan sebagai berikut :
1.      Menghitung Payback Period (PP)
Payback Period merupakan periode waktu yang diperoleh untuk menutup kembali uang yang telah digunakan untuk keperluan usaha ini. Dari asumsi sebelumnya dapat dihitung seperti ini ketika dalam waktu per bulan :
                 Penjualan                                 Rp. 34.200.000
                 Beban Operasi                         Rp. 23.650.769
                 Laba Kotor                              Rp. 10.549.231
                 Pajak 5%                                 Rp.      202.500
                 Laba Bersih                             Rp. 10.346.731
Laba bersih satu tahun dapat dihitung dengan dikalikan 12 bulan yaitu Rp. 10.346.731 x 12 bulan = Rp. 124.160.772
Payback Period = Investasi Awal/Laba Bersih per tahun X 12
                          = Rp. 27.476.459   X 12
                             Rp. 124.160.772
                          =  2,65     Tahun




2.      Menghitung Net Present Value (NPV)
Memperhitungkan selisih antara nilai sekarang dengan arus kas bersih pada tingkat diskonto tertentu yaitu dengan present value dari investasi awal. Pada Usaha ini diterapkan tingkat diskonto 2% dan dalam waktu 3 tahun.
NPV = Rp. 124.160.772 x 2,88 – 27.476.459
         = Rp. 357.583.023 – 27.476.459
         = Rp. 330.106.564,-
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena IO < NPV.
3.      Menghitung Profitability Indeks (PI)
Profitability indeks merupakan perbandingan antara Net Present Value dengan Initial Outlays, yaitu sebagai berikut :
PI = NPV: IO
    = Rp.330.106.564: Rp. 27.476.459
    = 12,01
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan karena nilai PI > 1.












BAB VI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
A.    ASPEK SOSIAL
Dengan mempertimbangkan aspek sosialnya, usaha ini mungkin tidak terlalu banyak memberikan manfaat sosial bagi masyarakat karena menimbang usaha ini bergerak dalam bidang perniagaan atau menyediakan jasa makanan maka hanya sedikit kontribusinya untuk masyarakat. Namun demikian melihat peluang di pasar kami rasa usaha kami ini tetap memiliki kontribusi bagi masyarakat apabila berkembang dalam jangka panjang yakni :
1.      Memberikan contoh kepada masyarakat untuk mengembangkan pemikiran kreatif dan inovatif.
2.      Apabila usaha ini berjalan dan berkembang pesat maka kami akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana untuk memulai usaha yang benar dan memiliki prospek yang bagus.
3.      Memberikan contoh kepada masyarakat terutama bagi mereka yang belum bekerja untuk bergerak produktif dan mengurangi hal-hal yang kurang bermanfaat.
Selain manfaat jangka panjang usaha kami juga berkontribusi kepada masyarakat dalam jangka pendek yakni :
1.      Mencukupi akan kebutuhan masyarakat yang ingin makan atau melayani masyarakat yang kebetulan tidak sempat untuk memasak.
2.      Menyediakan makanan/menu yang digemari oleh masyarakat seperti sate ayam guling ini yang merupakan inovasi produk dari kami.

B.       ASPEK EKONOMI
Melihat kondisi masyarakat yang saat ini sedang sulit dalam mencari pekerjaan mungkin ini bisa sedikit memotivasi masyarakat untuk menciptakan peluang usaha baru yang bisa saja nanti akan menjadi pekerjaan tetap bagi mereka dan menjadi sumber penghidupan karena melihat kondisi sekarang ini yang sangat sulit untuk memasuki dunia kerja apabila tidak memiliki keahlian tersendiri.
Dari uraian di atas maka kami dapat menyimpulkan menjadi bebarapa poin manfaat ekonomi yang didapat yaitu :
1.      Menciptakan peluang usaha baru
2.      Meningkatkan produktifitas masyarakat untuk bekerja dan memulai usaha sendiri.
3.      Menekan pengangguran

BAB VII
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya usaha yang akan kami jalankan ini termasuk dalam kriteria layak untuk dilaksanakan, karena dalam analisis keuangan mendapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria kelayakan suatu usaha atau bisnis. Dalam perhitungannya kami dapatkan sebagai berikut, dalam Payback Period dapat dihasilkan nilai 2,65 artinya usaha ini mampu untuk mengembalikan keseluruhan modal dalam waktu 2,65 tahun. Kemudian untuk nilai Net Present Value didapatkan nilai sebesar Rp. 330.106.564,- artinya nilai tersebut layak karena lebih besar daripada nilai Initial Outlay (Investasi Awal) yaitu sebesar Rp. 27.476.459,- untuk usaha. Serta Profitability Indeks (PI) yang sebesar 12,01 artinya usaha tersebut layak untuk dijalankan.
B.       SARAN
Dalam penyusunan proposal ini tentunya banyak terdapat kesalahan yang ada, maka dari itu kami memohon kritik dan saran apabila di dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kesalahan yang mungkin terjadi karena ketidaktahuan penyusun ataupun dalam menuliskan ide atau gagasan Maupin teori yang keliru. Semoga dengan adanya kritik dan saran tersebut dapat membantu kami dalam menyusun proposal-proposal berikutnya.












FORMULIR PENILAIAN
PELAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
1.      JUDUL SKB                          : Usaha Sate Ayam Guling Teriyaki
2.      NAMA JENIS USAHA         : Usaha Makanan (Kuliner)
3.      JURUSAN PRODI                : Pendidikan Ekonomi Koperasi
4.      NAMA ANGGOTA              :
NO
NAMA
NIM
LAIN-LAIN
1
Moh Misy’al Nafiulhidayat
7101412014

2
Darsono
7101412069

3
Novianita Sinaga
7101412088

4
Veronica Okming Praisti
7101412122

5
Achmad Fauzi
7101412195

6
Alda Fitriani
7101412306


5.      HASIL PENILAIAN
NO
ASPEK PENILAIAN
BOBOT
SEKOR
NILAI
1
PILIHAN TOPIK



2
ASPEK TEKNIK DAN PRODUKSI



3
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN



4
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI



5
ASPEK KEUANGAN



6
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI



6
TEKNIK PENULISAN



7
PRESENTASI



8
SIKAP ILMIAH



JUMLAH



RATA-RATA




PENILAI


         (.........................................)
 

1 komentar: