BAB
I
IKHTISAR
A.
Nama
Usaha
Nama usaha yang
akan kami dirikan yaitu usaha yang bergerak dalam bidang rumah makan atau istilah jawa dikenal dengan warung makan yang
kami beri nama “Warung Makan Sate Ayam Guling Teriyaki”. Dengan prospek yang
begitu bagus kami melihat ada peluang untuk mendirikan warung ini melihat
dengan jarangnya warung makan yang menyediakan menu yang unik dan berinovasi
ini. Maka dari itu kami mencoba untuk mengambil peluang tersebut untuk kami
jadikan sebagai usaha yang menjanjikan.
B.
Lokasi
Lokasi yang kami
jadikan untuk menjalankan usaha ini adalah dengan membuka warung/rumah makan di
sekitar jalan raya Sekaran. Dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang kami
lihat yaitu lokasi tersebut dekat dengan kompleks kos-kosan mahasiswa sehingga
hal tersebut akan menarik minat mahasiswa untuk mencoba dan mencicipi usaha
sate ayam guling kami. Selain itu, alasan kami mendirikan di sekitar jalan raya
sekaran adalah karena di tempat ini merupakan kompleks pertokoan dan warung
makan yang memungkinkan usaha kami untuk maju serta juga sedikitnya penjual
sate di wilayah ini dan tidak ada banyak pesaing.
C.
Deskripsi
Usaha
Sate ayam guling
adalah makanan yang terbuat dari potongan daging yang digiling menjadi halus dan ditusuki dengan
tusukan sate yang biasanya dibuat dari lidi tulang daun kelapa atau bambu,
kemudian dibakar menggunakan teflon.
Sate kemudian disajikan dengan berbagai macam bumbu yang bergantung pada
variasi resep sate. Kemudian sate diberi saus. Dalam usaha ini kami memberikan
2 jenis saus yaitu saus teriyaki atau yang tidak suka bisa menggunakan saus
sambal kecap dengan disertai acar dari irisan bawang merah, tomat, selada dan
cabai rawit. Sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau disajikan dengan
lontong atau ketupat.
D.
Tujuan
Usaha Jangka Panjang
Usaha ini
memiliki tujuan adalah untuk mencari keuntungan (Profit Oriented) yang berasal
dari hasil penjualan sate ayam guling teriyaki ini. Dalam mendapatkan profit
ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan yaitu salah satunya dengan tidak
berbuat kecurangan dalam berdagang, karena hal ini akan merugikan para konsumen
dan membuat kepercayaan konsumen terhadap kami akan menurun. Salah satu cara
untuk meningkatkan profit usaha ini adalah dengan terus mengembangan inovasi
dan kreasi untuk membuat sate ayam ini menjadi semakin menarik dan lezat untuk
dijadikan menu santap semua orang. Dengan begitu kepercayaan dari masyarakat
sangat penting bagi keberhasilan usaha ini.
Untuk mewujudkan
dan memaksimalkan profit yang akan kami peroleh kami memiliki rencana jangka
panjang yang akan kami laksanakan setelah usaha ini sukses yaitu dengan membuka cabang usaha di seluruh kota
di Indonesia dengan menawarkan berbagai macam rasa sate ayam guling ini selain
dengan rasa saus teriyaki.
E.
Kriteria
Kelayakan
Usaha ini dapat
dikatakan sebagai usaha yang layak apabila mampu mengoperasionalkan dan mengefisienkan
sumber daya yang ada meliputi sumber daya manusia, sumber modal (finansial) dan
biaya-biaya yang digunakan dalam menjalankan usaha ini. Artinya setiap mendirikan
usaha perlu harus ada yang menjadi acuan
atau tolok ukur untuk menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan
salah satunya dengan beberapa hal yang kami sebutkan di atas.
BAB
II
ASPEK
TEKNIK DAN PRODUKSI
A.
Produk
Dalam usaha ini kami
akan menawarkan produk makanan yang bergizi tinggi. Hal ini dikarenakan
kesadaran kami akan pentingnya hidup sehat bagi seseorang. Selain itu kami juga
melakukan penawaran kepada mereka yang tidak menyukai makanan yang memiliki bau
khas dan yang tidak menyukai daging kambing, maka dari itu kami menciptkan
peluang usaha untuk menjual sate ayam guling teriyaki tersebut. Berikut uraian
penjelasan produk :
- Core (Inti)
Usaha yang akan dilakukan adalah dalam bentuk barang
(makanan) yaitu sate Ayam guling teriyaki, produk ini dimaksudkan untuk mengisi
peluang usaha dimana orang-orang membutuhkan makanan pada saat mereka sedang
lapar, alternative yang sedang dicoba adalah salah satunya dengan membentuk
suatu produk makanan untuk dikonsumsi oleh konsumen dengan memperhatikan aspek inovasi
dan keunikan suatu produk dan khasiatanya.
2. Tangible (berwujud)
Pada usaha ini berwujud makanan yang unik yaitu sate
ayam guling dengan campuran bumbu teriyaki yang disajikan secara menarik
sehingga menarik minat para konsumen yang datang mencoba dan dijadikan
alternative untuk dijadikan menu makan.
- Augmented (fasilitas)
Di dalam usaha ini nantinya akan disewakan sebuah toko
yang sedikit luas sehingga konsumen tidak perlu khawatir jika tidak kebagian
tempat dan berdesak-desakan dengan konsumen lain. Selain itu kami akan
menyediakan bebarapa fasilitas untuk konsumen yaitu kipas angin, televisi, meja
kursi yang nyaman sehingga konsumen diharapkan tidak jenuh dan bosan ketika
sedang membeli sate dan makan di toko/warung kami. Selain fasilitas yang telah
disebutkan kami juga akan berusaha memberikan service (pelayanan) yang baik
untuk memuaskan para konsumen yang datang ke toko sehingga akan
memberikan kesan kepada konsumen untuk tidak bosan mengunjungi toko/warung sate
ayam guling teriyaki ini.
Serta di bawah ini
adalah bahan-bahan yang dipersiapkan untuk pembuatan produk di warung makan
kami meliputi:
1. Ayam
2. Cabe
3. Jeruk
Nipis
4. Bawang
putih
5. Bawang
merah
6. Garam
(yodium)
7. Motto
8. Kecap
manis
9. Tomat
10. Selada
11. Royco
12. Beras
13. Daun
pisang
B.
Siklus Pembuatan
Produk
1.
Proses pembuatan
sate:
Pengumpulan bahan baku
|
Campur dengan
terigu dan bumbunya
|
Bentuk campuran
tersebut menjadi beberapa tusuk
|
Bakarbakar sate sampai matang dengan dilumuri bumbu
kecap
|
Mencuci daging
ayam dan di giling halus
|
Sate siap disajikan
|
Pemilihan bahan
baku
|
Gambar
2.1
Langkah-langkah pembuatan :
1. Langkah
pertama adalah mempersiapkan bahan baku pembuatan sate
2. Setelah
bahan baku dikumpulkan dan dipersiapkan dilakukan pemilihan bahan baku yang
baik untuk digunakan
3. Kemudian
daging ayam daging ayam dicuci dan digiling halus
4. Campur
daging ayam dengan bumbu yang telah dihaluskan seperti: Kemiri, Bawang Putih,
Garam, Merica, Motto. Kemudian untuk membuat rasa krispi dibutuhkan tepung
terigu secukupnya.
5. Bentuk
olahan daging tersebut seperti paha ayam kemudian beri tangkai.
6. Bakar
sate tersebut dan melumuri dengan kecap
7. Sate
siap disajikan.
2.
Proses pembuatan
lontong:
Mencuci beras
|
Masukan Beras
dalam selongsong
|
Panaskan Air
dalam dandang
|
Kukus dalam
rendaman air panas +- 5 jam
|
Iris daun pisang
menjadi lembaran
|
Buat Selongsong
|
Gambar
2.2
Langkah pembuatan lontong :
1. Persiapkan
daun pisang sebagai pembungkus lontong
2. Buat
beberapa lembar dengan ukuran secukupnya
3. Setelah
itu buat selongsong, cucilah beras terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
selongsong.
4. Masukkan
beras dalam selongsong kurang lebih ½ dari isi selongsongan
5. Panaskan
air dalam dandang, kemudian kukus dalam rendaman air mendidih kurang lebih 5
jam.
C.
Pemilihan
dan Perencanaan Produk
Kami memilih sate ayam guling teriyaki sebagai produk
kami karena sate ayam guling ini merupakan jenis produk baru, sehingga dengan
begitu mampu menjadi terobosan baru dalam bisnis kuliner. Selain itu dengan produk baru ini kami
harapkan mampu menarik perhatian mahasiswa / masyarakat yang menjadi target
pemasaran produk kami.
Perencanaan Layout /
Tata Ruang
Dapur
produksi meja pelanggan pintu masuk
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
6
|
7
|
8
|
Kasir Halaman
parker
Gambar
2.3
D.
Perlengkapan
dan Peralatan
Perlengkapan
No.
|
Nama
Perlengkapan
|
Jumlah
|
Harga
|
Penyusutan
Per bulan
|
Penyusutan
per bulan
|
1
|
Kompor gas
|
2
|
1.500.000
|
5%
|
75.000
|
2
|
Meja
|
9
|
2.250.000
|
2%
|
45.000
|
3
|
Kursi
|
35
|
1.650.000
|
2%
|
33.000
|
4
|
Kipas Angin
|
3
|
360.000
|
5%
|
36.000
|
5
|
Televisi
|
1
|
1.500.000
|
5%
|
75.000
|
6
|
Lemari es
|
1
|
3.000.000
|
5%
|
150.000
|
Total
|
414.000
|
Peralatan
No.
|
Nama
Peralatan
|
Jumlah
|
Harga
|
Penyusutan
Per bulan
|
Penyusutan
per bulan
|
1
|
Pisau
|
2
|
178.000
|
2%
|
3.560
|
2
|
Nampan
|
8
|
80.000
|
2%
|
1.600
|
3
|
Sendok
|
7
|
420.000
|
2%
|
8.400
|
4
|
Piring
|
3
|
330.000
|
2%
|
6.600
|
5
|
Termos
|
5
|
100.000
|
2%
|
2.000
|
6
|
Gelas
|
220.000
|
2%
|
4.400
|
|
7
|
Sisruk
|
2
|
30.000
|
10%
|
3.000
|
8
|
Kotak Tissu
|
10
|
70.000
|
10%
|
7.000
|
9
|
Tempat Kecap
|
8
|
40.000
|
10%
|
4.000
|
10
|
Sapu
|
2
|
20.000
|
10%
|
2.000
|
11
|
Pel
|
1
|
20.000
|
10%
|
2.000
|
12
|
Serbat
|
3
|
15.000
|
10%
|
1.500
|
13
|
Tempat sampah
|
2
|
20.000
|
10%
|
2.000
|
Total
|
48.060
|
E.
Jumlah
produksi
Dalam perhitungan kami jumlah
produksi per hari yaitu sekitar 300
tusuk sate dan 100 lontong. Dengan produksi sebesat tersebut mendapatkan 100
porsi makan. perbandingannya adalah 3:1, tiga tusuk sate dan satu lontong.
Dengan begitu maka pendapatan kami per hari sekitar Rp. 1.140.000,00 dengan beban produksi sebesar
Rp. 652.000,00/hari belum termasuk beban karyawan dan beban lain-lain.
Maka dengan demikian keuntungan yang di dapat per hari adalah sebesar Rp 487.750,00.
F.
Denah Lokasi
BAB III
MANAJEMEN PEMASARAN (ASPEK PEMASARAN)
A.
Bentuk
Pasar
Dilihat dari segi pemasaran produk
makanan dari ayam ini akan memiliki prospek yang cukup baik untuk konsumsi
orang-orang di berbagai daerah, karena produk ini termasuk produk yang unik dan
memiliki nilai inovasi serta memiliki kandungan vitamin yang tinggi. Dengan
diolah dalam bentuk sate maka diharapkan mampu meraih omzet yang banyak karena
usaha ini bergerak dalam jasa makanan/warung makan sehingga bentuk pasar dalam
usaha ini adalah pasar konsumen.
B.
Peramalan
Permintaan dan Penawaran
Dilihat dari segi
permintaannya, permintaan terhadap produk ini akan cukup bagus ketika konsumen
telah merasakan produk yang akan kami buat ini. Karena sebelumnya belum banyak
terdapat sate ayam yang dibuat dalam bentuk unik sperti guling ini. Maka dari
itu permintaan akan produk kami proyeksikan cenderung tetap melihat selera
masyarakat yang banyak menyukai makanan yang berbahan dasar ayam.
a. Proyeksi
Permintaan
Jumlah mahasiswa Unnes pada tahun
ajaran 2013/2014 adalah sejumlah 30.944. Data diperoleh menurut jumlah pengisi
KRS di www.akademik.unnes.ac.id. Kami
asumsikan proporsi mahasiswa yang menyukai makanan yang berbahan dasar ayam
sebesar 25%, Jadi 30.944 x 25% = 7736. Untuk proyeksi permintaan per hari kami
asumsikan permintaan sebesar 10% sehingga 7.736 x 10% = 774. Kemudian kami
perkirakan permintaan naik 10% setiap tahun.
Tahun
|
Proyeksi permintaan per hari
|
2014
|
774
|
2015
|
851
|
2016
|
936
|
Gambar 3.1
b. Proyeksi Penawaran
Setelah mengamati pasar terdapat
penjual sate sekitar 3 orang. Kemudian kami menanyakan rata-rata penjual dapat
menjual perharinya adalah 100 porsi. Jadi proyeksi penawarannya adalah sebagai
berikut 3 x 100 = 300 porsi. Jumlah penawaran kami perkirakan naik sebesar 10%.
Tahun
|
Proyeksi
penawaran
|
2014
|
300
|
2015
|
330
|
2016
|
363
|
Gambar 3.2
Dilihat dari segi penawarannya, kami akan menawarkan
satu jenis macam makanan yang berbahan dasar ayam yang kami olah menjadi
makanan yang bergizi dan penuh inovasi supaya konsumen tertarik dengan produk
yang kami tawarkan.
C. Peluang Pasar dan Proyeksi
Penjualan
Peluang merupakan hal yang sangat penting dan
pertama kali dipertimbangkan saat akan memulai sebuah usaha. Karena dengan
peluang itulah perkiraan keuntungan dapat kita hitung dalam menjalankan usaha.
Dalam usaha kami yaitu sate ayam guling teriyaki ini kami melihat peluang pasar
yang cukup menarik untuk membuat usaha. Dimana dalam lokasi tempat kami
berjualan hanya ada sedikit pesaing, yaitu hanya terdapat 3 penjual yang
berjualan sate ayam. Untuk membuat pembeda antara sate ayam yang lain, kami
inovasikan dengan sate ayam guling.
Proyeksi Peluang Penjualan Sate
Per Hari
Tahun
|
Permintaan
|
Penawaran
|
Peluang
|
2014
|
774
|
300
|
474
|
2015
|
851
|
330
|
521
|
2016
|
936
|
363
|
573
|
Gambar 3.3
Peluang yang kami dapatkan adalah memperhatikan
penjualan 3 pedagang sate ayam tersebut harus menolak sedikitnya 474 porsi permintaan
terhadap sate setiap hari, maka dari itu kami mengambil proyeksi penjualan
sebesar 22 % dari peluang tersebut yaitu sekitar 100 porsi. Dengan begitu
harapan kami adalah bagaimana caranya untuk memenuhi penjualan tersebut agar
usaha yang kami jalankan tersebut berhasil yaitu dengan mengembangkan atau
membuat menarik produk sate ayam guling teriyaki ini.
D. Segmen, Target, Posisi Pasar
Kami menargetkan produk ayam ini untuk semua
kalangan dari anak-anak sampai orang tua dan dari kalangan bawah sampai
kalangan atas. Segmentasi dalam hal ini kami memperkirakan pelanggan yang kami
sasarkan ada 2 kalangan yaitu :
1. Kalangan
Mahasiswa : Pengeluaran <
Rp. 600.000,-/bulan
2. Kalangan
Masyarakat : Pengeluaran Rp.
600.000,- s/d Rp. 1000.000,- per bulan
Target yang ingin dicapai adalah menunjuk pada
kalangan mahasiswa, dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Mahasiswa
menyukai hal yang unik dan enak.
2. Penduduk
mayoritas adalah dari pendatang yaitu mahasiswa.
3. Mahasiswa
menyukai produk yang murah.
Positioning
Memberikan pelayanan yang aman dan nyaman serta produk yang enak dan berdaya
saing
E. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan
Konsumen
Konsumen selalu
menginginkan produk-produk yang berkualitas dan produk-produk yang menarik bagi
mereka. Kami memilih dan membuat produk yang baru yang dapat menarik konsumen
untuk mencobanya dengan pengemasan yang berbeda dan rasa yang berbeda yang
dapat memuaskan konsumen terhadap produk ini.
F.
Program
Pemasaran
a) Analisis
persaingan
Dilihat
dari segi permintaan dan penawarannya, yang dapat mengancam atau bahkan
menguntungkan itu dari segi permintaannya karena produk ini termasuk produk
yang baru di daerah semarang. Jika produk ini berhasil menarik konsumen maka
permintaan terhadap produk ini akan sangat baik namun jika tidak, dari segi
permintaan ini akan menjadi ancaman terhadap produk ini karena tidak ada konsumen yang mau terhadap
produk ini.
Dari segi penawaran tidak ada masalah karena belum
ada pesaing di daerah semarang dan ini merupakan usaha yang baru di daerah
semarang. Berikut adalah hasil analisis SWOT yang kami buat seperti berikut :
1. Strenght
: Sate ayam guling ini merupakan produk/inovasi baru karena sebelumnya belum
ada sate ayam guling karena yang ada hanya kambing guling dan lain-lain. sehingga
merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk dilakukan. Rasa sate juga
sangat lezat gurih dan lezat sehingga memungkinkan untuk disukai leh banyak
orang. Selain itu sate ini memiliki kandungan gizi yang banyak sehingga baik
untuk kesehatan.
2. Weakness:
Persepsi/pandangan mahasiswa dan masyarakat terhadap ayam yang dianggap makanan
yang sudah biasa dijumpai Sehingga cukup tidak membuat menarik konsumen.
3. Opportunity:
Karena produk ini merupakan hasil inovasi baru maka hal ini akan menarik
perhatian masyarakat terhadap produk ini sehingga peluang untuk usaha sangat
menjanjikan dan digemari oleh masyarakat.
4. Treath:
Sate kambing, sate ayam, sate aci, fried chicken dan lain-lain.
b) Strategi
pemasaran
a. Produk
Produk
yang ditawarkan adalah sate ayam guling yang dibuat menarik dan di inovasikan
dengan makanan-makanan yang terkenal.
b. Price
Daftar
menu dan harga yang disediakan adalah sebagai berikut :
1. Sate Ayam Guling Teriyaki + Lontong Rp. 9000
2. Es jeruk Rp.
3000
3.
Es
Teh. Rp.
2000
c. Place
Warung
makan kami terletak di Jalan Taman Siswa, Banaran Gunungpati Semarang, yang
merupakan daerah strategis.
d. Promotion
Promosi dilakukan lewat brosur-brosur yang akan disebarkan di
kost-kostan mahasiswa dan masyarakat serta mengadakan promosi juga lewat sosial
media.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
A.
Pengorganisasian
Organisasi
adalah susunan, tata cara, dan
aturan
dari berbagai bagian sehingga membentuk
kesatuan yang teratur dalam
hubungan-hubungan antara atasan
dan bawahan yang sinergi untuk mencapai tujuan jangka panjang maupun jangka
pendek perusahaan secara efisien.
Suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa
adanya sistem pengorganisasian yang mengendalikannya. Dalam penyusunan usaha
sate ayam
guling teriyaki ini sistem organisasi
yang digunakan tidak begitu rumit, cenderung sederhana. Dalam
Skema sistem organisasinya adalah sebagai berikut:
OWNER
|
CHEF
1.
ACHMAD FAUZI
2.
DARSONO
Staff
Penjualan
|
PELAYAN
Karyawan
Chef
|
KASIR
1. Veronica Okming
|
Gambar
4.1
Tugas dari masing-masing anggota organisasi perusahaan
adalah sebagai berikut:
- Owner
·
Bertugas
untuk mengatur jalannya seluruh kegiatan dalam perusahaan.
·
Memiliki
wewenang untuk merekrut maupun memberhantikan karyawan.
·
Memiliki
wewenang untuk menetapkan kebijakan.
- Pelayan
·
Menerima Pesanan/Order
·
Membersihkan ruangan
·
Mengambil dan mengantarkan pesanan
3. Kasir
·
Melayani Pembayaran
·
Menghitung total penjualan
·
Melaporkan Keuangan
- Chef
·
Mempersiapkan
berbagai varian rasa yang diminati konsumen.
·
Membuat
produk dengan rasa yang lezat dan higenis.
·
Bekerja
sesuai dengan perintah atasan.
B. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Agar usaha kami berjalan
dengan lancar, kami memiliki kualifikasi dalam perekrutan karyawan baru
diantaranya sebagai berikut:
- Pelayan
- Pendidikan min SMA/sederajat
- Berpenampilan menarik, sopan dan rapi
- Wanita usia 18-30 tahun
- Tidak memiliki catatan kriminal
- Menyukai tantangan
- Rajin dan pekerja keras
- Chef / tukang masak
- Pendidikan min SMA/sederajat
- Suka memasak, dan bisa memasak
- Wanita usia 18-30 tahun
- Berpenampilan sopan
- Tidak memiliki catatan kriminal
- Menyukai tantangan
- Rajin dan pekerja keras
Didalam perekrutan tenaga
kerja ini, untuk chef sementara diambil tangan oleh pemilik terlebih dahulu dan
nantinya jika dibutuhkan chef atau tukang masak baru akan kami melakukan
perekrutan. Kami menganggap bahwa sebagai pendiri kami harus dapat memasarkan
produk kami tanpa bantuan tenaga ahli. Kami juga bisa menjadikan ini sebagai
usaha yang memiliki prospek yang pasti dimasa depan. Sehingga dapat dijadikan
pekerjaan tetap kami.
C. Pemberhentian
Pemutusan kontrak kerja
atau masa kerja karyawan dapat terjadi apabila karyawan tidak memenuhi syarat
sebagai berikut:
- Sulit diatur/tidak menurut pada atasan
- Melakukan penipuan (mencuri, mengurangi porsi, dll)
- Bertengkar/ bertindak tidak sopan terhadap pembeli
- Pengunduran diri
- Meninggal dunia
- Pensiun
D. Pemberian
Honor
Dalam menjalankan usaha ini kami memberikan honor atau gaji untuk
karyawan kami yaitu hanya untuk pelayan saja. Karena kami hanya membutuhkkan 1
orang karyawan yang akan kami jadikan pelayan. Sedangkan untuk kami sendiri
akan dibagi dari hasil laba bersih per bulan dibagi dengan 6 orang. Berikut
adalah uraian mekanisme penggajian :
1.
Gaji 1
Karyawan sebesar Rp. 1.400.000,-. Dalam menentukkan gaji ini kami sesuaikan
dengan UMR Kota Semarang.
2.
Untuk
Gaji Pemilik masing-masing akan mendapatkan gaji sebesar Rp.1.724.455,2,-.
Diperoleh dari Laba bersih per bulan sebesar Rp. 10.346.731,- dibagi dengan
jumlah pemilik yang berjumlah 6 orang.
E. Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan yang
akan dilakukan merupakan suatu usaha untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan
yang telah dicapai. Hal-hal yang dilakukan dalam analisis pekerjaan anatara
lain:
- Memeriksa kualitas bahan baku yang digunakan, proses pengolahan, sampai dengan pengepakan untuk dijual, apakah nilai penjualan sama dengan pembelia bahan baku. Apabila nilai/harga penjualan lebih dari 70% nilai/harga beli bahan baku maka penjualan telah berhasil.
- Memeriksa kondisi sarana dan prasarana yang ada, mulai dari alat masak, meja dan kursi, sampai dengan pembungkusnya. Apabila kondisi sarana dan prasarana telah lengkap, maka akan menjadikan pekerjaan lebih efisien.
F.
Perencanaan Kegiatan atau Penjadwalan Kegiatan
Sebelum usaha dibentuk
dan dijalankan kegiatannya maka harus sudah ada suatu perencanaan kegiatan atau
jadwal kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari tabel
dibawah ini:
No
|
Kegiatan
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Persiapan
Awal
|
||||||||||||||||
2
|
Pembuatan
Warung
|
||||||||||||||||
3
|
Pembelian
Peralatan dan Perlengkapan Warung
|
||||||||||||||||
4
|
Perekrutan
Karyawan
|
||||||||||||||||
5
|
Kegiatan
Promosi
|
||||||||||||||||
6
|
Grand
Opening
|
||||||||||||||||
7
|
Pembelian
Bahan Baku
|
||||||||||||||||
8
|
Proses
Produksi dan Penjualan
|
Gambar 4.2
NO.
|
WAKTU
|
KEGIATAN
|
1
|
5.00-8.00 WIB
|
PEMBELIAN BAHAN BAKU
|
2
|
9.00-15.00 WIB
|
PENGOLAHAN MENJADI SATE, SAUS, DAN LAIN-LAIN
|
3
|
16.00-21.00 WIB
|
PROSES PENJUALAN
|
4
|
21.00 WIB –SELESAI
|
TUTUP WARUNG
|
Gambar
4.3
BAB
V
ASPEK
KEUANGAN
A.
KEBUTUHAN
DANA DAN SUMBER DANA
Dalam
menjalankan usaha kami memerlukan dana sebesar Rp. 27.476.459 untuk memulai
usaha sate ayam guling teriyaki ini, dana tersebut adalah keseluruhan dari
jumlah kebutuhan pada saat pertama kali mendirikan usaha ini antara lain adalah
sudah termasuk biaya tetap dan biaya variabel atau biaya operasional.
Dalam
menjalankan usaha ini sumber modal yang kami gunakan adalah modal sendiri dan
modal pinjaman. Modal sendiri kami alokasikan tidak melebihi 25% yaitu sebesar
Rp. 6.476.459,- sedangkan sisanya berasal dari pinjaman. Kami meminjam kepada
bank BNI sebesar Rp. 21.000.000,- dengan bunga sebesar 13,25% per tahun dalam
jangka waktu pengembalian 3 tahun. Dengan persyaratan sebagai berikut :
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan fotokopi :
- Kartu keluarga (KK) dan KTP suami isteri
- Surat Nikah (bagi yang telah menikah)
- Surat ijin usaha (SIUP, TDP, HO dan SITU) atau surat keterangan kelurahan/ kecamatan.
Biaya Tetap
1.
Sewa tempat Rp.
12.000.000/tahun
2.
Kompor Gas 2 x
750.000 Rp. 1.500.000
3.
Teflon 2 x
200.000 Rp. 400.000
4.
Meja 9 x
250.000 Rp. 2.250.000
5.
Kursi 35 x 50.000 Rp. 1.650.000
6.
Kipas angin 3
x 120.000 Rp. 360.000
7.
Televisi
1 x
1.500.000 Rp. 1.500.000
8.
Lemari Es 1 x
3.000.000 Rp. 3.000.000
9.
Peralatan Alat Masak
-
Pisau/set 2 x 89.000 Rp. 178.000
-
Nampan 8
x 10.000 Rp.
80.000
-
Sendok 7
set x 60.000 Rp. 420.000
-
Piring 3
set x 110.000 Rp. 330.000
-
Termos 5
x 20.000 Rp. 100.000
-
Gelas Rp.
220.000
-
Sisruk 2
x 15.000 Rp.
30.000
-
Kotak Tissu 10 x
7000 Rp.
70.000
-
Tempat Kecap 8 x 5000 Rp.
40.000
Total Rp. 1.468.000
10.
Peralatan Kebersihan
-
Sapu 2
x 10.000 Rp.
20.000
-
Pel 1
x 20.000 Rp.
20.000
-
Serbat 3
x 5.000 Rp.
15.000
-
Tempat sampah 2 x 10.000 Rp.
20.000
Total Rp. 75.000
Rp. 24.203.000
Biaya Variabel Per hari
:
1.
Ayam 10
kg @ 28.000 Rp. 280.000
2.
Kecap 4
pcs @ 5000 Rp. 20.000
3.
Bawang Merah 1/2 kg @ 20.000 Rp. 10.000
4.
Bawang Putih 1/4 kg @
20.000 Rp.
5.000
5.
Garam 1
pcs @ 3.000 Rp.
3.000
6.
Mecine/motto 1 pcs @ 7000 Rp. 7.000
7.
Tomat 1,5
kg @ 8500 Rp.
12.750
8.
Tepung Terigu 1 kg @
10.000 Rp.
10.000
9.
Cabe Rawit 1 kg @ 10.000 Rp. 10.000
10.
Royco 10
pcs @ 500 Rp.
5.000
11.
Jeruk nipis 1 kg @ 8.000 Rp. 8.000
12.
Beras 10
kg @ 9000 Rp. 90.000
13.
Tissu 2
pcs @ 7000 Rp.
14.000
14.
Selada 1
kg @ 8.500 Rp.
8.500
15.
Saus Teriyaki 2 botol @ 17.500 Rp. 35.000
16.
Kertas minyak 1 pcs @ 5000 Rp. 5.000
17.
Tusuk Sate/lidi 300 @ 200 Rp. 60.000
18.
Minyak Goreng 1kg@
12000 Rp. 12.000
19.
Gula Pasir 2 kg@ 11.000 Rp. 22.000
20.
Teh 2 pcs@ 2000 Rp.
4.000
21.
Jeruk Buah 1 kg @ 16000 Rp. 16.000
22.
Air putih 2 galon @ 4000 Rp. 8.000
23.
Sunlight
2 pcs @ 1500 Rp. 3.000
24.
Spon
2 pcs @ 2000 Rp. 4.000
Rp. 652.250
Biaya
Variabel per bulan
3.
Iklan/promosi (1 Tahun) Rp. 2.500.000/tahun Rp. 208.000
4.
Biaya Listrik 1 bulan Rp. 150.000
5.
Gaji Karyawan 2 x
750.000 Rp.
1.400.000
6.
Gas LPG 3
x 16.000 Rp. 48.000
7.
Beban Hutang Rp. 815.209
Rp. 1.806.000
Jadi
total keseluruhan antara biaya tetap dan biaya variabel sejumlah Rp. 27.476.459
B.
ASUMSI-ASUMSI
KEUANGAN
a. Asumsi
Penerimaan dan Pengeluaran Bersih per Bulan
PENERIMAAN
|
Jumlah
|
PENGELUARAN
|
Jumlah
|
Sate Ayam Guling 9000
x 100
Es Jeruk 3000 x 40
Es Teh 2000 x 60
|
900.000
120.000
120.000
|
Biaya
Bahan Baku
|
652.250
|
1.140.000
|
652.250
|
||
Laba
Kotor per Hari
|
487.750
|
||
Laba Kotor per Bulan
|
14.632.500
|
||
Beban
Gaji Karyawan
Beban
Sewa Tempat
Beban
Listrik
Beban
Iklan
Beban
Penyusutan Peralatan
Beban
Penyusutan Perlengkapan
Beban
Gas
Beban
Hutang
|
1.400.000
1.000.000
150.000
208.000
48.060
414.000
48.000
815.209
|
||
Laba Bersih per Bulan
|
10.549.231
|
||
Pajak
5 %
|
202.500
|
||
Arus Kas Bersih
|
10.346.731
|
||
b.
Pengembalian
Pinjaman
Kami meminjam di bank
BNI sebesar Rp. 21.000.000,- dengan bunga sebesar 13,25% dan jangka waktu 3
tahun. Berikut adalah pengembalian pinjaman yang akan kami angsur setiap
bulannya.
Pinjaman = Rp. 21.000.000,-
Angsuran Pokok = Rp. 21.000.000,-/36 bulan = Rp.
583.333,33 ,-
Jumlah bunga = Rp. 21.000.000,- x 13.25% / 12
bulan = Rp. 231.875 ,-
Jadi setiap bulan kami
harus mengangsur sebesar Rp. 583.333,33 + Rp. 231.875,- = Rp. 815.209
c.
Aspek
Kelayakan Usaha
Dalam memulai usaha perlu
diadakan kajian apakah usaha yang akan dijalankan tersebut layak atau tidak.
Dalam hal ini kami akan menganalisis kelayakan usaha yang akan kami jalankan
yaitu dengan menghitung Payback Period, Net Present Value dan Profitabilitas
Indeks. Dari keuntungan atau laba yang kami dapatkan pada asumsi usaha maka
kami akan melakukan perhitungan sebagai berikut :
1. Menghitung
Payback Period (PP)
Payback Period
merupakan periode waktu yang diperoleh untuk menutup kembali uang yang telah
digunakan untuk keperluan usaha ini. Dari asumsi sebelumnya dapat dihitung
seperti ini ketika dalam waktu per bulan :
Penjualan Rp. 34.200.000
Beban Operasi Rp.
23.650.769
Laba Kotor Rp.
10.549.231
Pajak 5% Rp. 202.500
Laba Bersih Rp.
10.346.731
Laba bersih satu tahun
dapat dihitung dengan dikalikan 12 bulan yaitu Rp. 10.346.731 x 12 bulan = Rp.
124.160.772
Payback Period =
Investasi Awal/Laba Bersih per tahun X 12
= Rp.
27.476.459 X 12
Rp. 124.160.772
= 2,65 Tahun
2. Menghitung
Net Present Value (NPV)
Memperhitungkan selisih
antara nilai sekarang dengan arus kas bersih pada tingkat diskonto tertentu yaitu
dengan present value dari investasi awal. Pada Usaha ini diterapkan tingkat
diskonto 2% dan dalam waktu 3 tahun.
NPV = Rp. 124.160.772 x
2,88 – 27.476.459
= Rp. 357.583.023 – 27.476.459
= Rp. 330.106.564,-
Berdasarkan perhitungan
tersebut dapat diketahui bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena IO <
NPV.
3. Menghitung
Profitability Indeks (PI)
Profitability indeks
merupakan perbandingan antara Net Present Value dengan Initial Outlays, yaitu
sebagai berikut :
PI = NPV: IO
= Rp.330.106.564: Rp. 27.476.459
= 12,01
Berdasarkan hasil yang telah
didapatkan dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan karena nilai PI > 1.
BAB
VI
ASPEK
SOSIAL DAN EKONOMI
A.
ASPEK
SOSIAL
Dengan
mempertimbangkan aspek sosialnya, usaha ini mungkin tidak terlalu banyak
memberikan manfaat sosial bagi masyarakat karena menimbang usaha ini bergerak
dalam bidang perniagaan atau menyediakan jasa makanan maka hanya sedikit
kontribusinya untuk masyarakat. Namun demikian melihat peluang di pasar kami
rasa usaha kami ini tetap memiliki kontribusi bagi masyarakat apabila
berkembang dalam jangka panjang yakni :
1.
Memberikan contoh kepada masyarakat
untuk mengembangkan pemikiran kreatif dan inovatif.
2.
Apabila usaha ini berjalan dan
berkembang pesat maka kami akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat
bagaimana untuk memulai usaha yang benar dan memiliki prospek yang bagus.
3.
Memberikan contoh kepada masyarakat
terutama bagi mereka yang belum bekerja untuk bergerak produktif dan mengurangi
hal-hal yang kurang bermanfaat.
Selain manfaat jangka panjang usaha kami
juga berkontribusi kepada masyarakat dalam jangka pendek yakni :
1. Mencukupi
akan kebutuhan masyarakat yang ingin makan atau melayani masyarakat yang
kebetulan tidak sempat untuk memasak.
2. Menyediakan
makanan/menu yang digemari oleh masyarakat seperti sate ayam guling ini yang
merupakan inovasi produk dari kami.
B.
ASPEK
EKONOMI
Melihat
kondisi masyarakat yang saat ini sedang sulit dalam mencari pekerjaan mungkin ini
bisa sedikit memotivasi masyarakat untuk menciptakan peluang usaha baru yang
bisa saja nanti akan menjadi pekerjaan tetap bagi mereka dan menjadi sumber
penghidupan karena melihat kondisi sekarang ini yang sangat sulit untuk
memasuki dunia kerja apabila tidak memiliki keahlian tersendiri.
Dari
uraian di atas maka kami dapat menyimpulkan menjadi bebarapa poin manfaat
ekonomi yang didapat yaitu :
1. Menciptakan
peluang usaha baru
2. Meningkatkan
produktifitas masyarakat untuk bekerja dan memulai usaha sendiri.
3. Menekan
pengangguran
BAB
VII
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya usaha yang akan kami jalankan
ini termasuk dalam kriteria layak untuk dilaksanakan, karena dalam analisis
keuangan mendapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria kelayakan suatu usaha
atau bisnis. Dalam perhitungannya kami dapatkan sebagai berikut, dalam Payback
Period dapat dihasilkan nilai 2,65 artinya usaha ini mampu untuk mengembalikan
keseluruhan modal dalam waktu 2,65 tahun. Kemudian untuk nilai Net Present
Value didapatkan nilai sebesar Rp. 330.106.564,- artinya nilai tersebut layak
karena lebih besar daripada nilai Initial Outlay (Investasi Awal) yaitu sebesar
Rp. 27.476.459,- untuk usaha. Serta Profitability Indeks (PI) yang sebesar
12,01 artinya usaha tersebut layak untuk dijalankan.
B.
SARAN
Dalam penyusunan
proposal ini tentunya banyak terdapat kesalahan yang ada, maka dari itu kami
memohon kritik dan saran apabila di dalam penulisan proposal ini banyak
terdapat kesalahan yang mungkin terjadi karena ketidaktahuan penyusun ataupun
dalam menuliskan ide atau gagasan Maupin teori yang keliru. Semoga dengan
adanya kritik dan saran tersebut dapat membantu kami dalam menyusun
proposal-proposal berikutnya.
FORMULIR PENILAIAN
PELAPORAN STUDI KELAYAKAN
BISNIS
1. JUDUL SKB :
Usaha Sate Ayam Guling Teriyaki
2.
NAMA JENIS USAHA : Usaha Makanan (Kuliner)
3.
JURUSAN PRODI : Pendidikan Ekonomi Koperasi
4.
NAMA ANGGOTA :
NO
|
NAMA
|
NIM
|
LAIN-LAIN
|
1
|
Moh
Misy’al Nafiulhidayat
|
7101412014
|
|
2
|
Darsono
|
7101412069
|
|
3
|
Novianita
Sinaga
|
7101412088
|
|
4
|
Veronica
Okming Praisti
|
7101412122
|
|
5
|
Achmad
Fauzi
|
7101412195
|
|
6
|
Alda
Fitriani
|
7101412306
|
5.
HASIL PENILAIAN
NO
|
ASPEK PENILAIAN
|
BOBOT
|
SEKOR
|
NILAI
|
1
|
PILIHAN
TOPIK
|
|||
2
|
ASPEK
TEKNIK DAN PRODUKSI
|
|||
3
|
ASPEK
PASAR DAN PEMASARAN
|
|||
4
|
ASPEK
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
|
|||
5
|
ASPEK
KEUANGAN
|
|||
6
|
ASPEK
SOSIAL DAN EKONOMI
|
|||
6
|
TEKNIK
PENULISAN
|
|||
7
|
PRESENTASI
|
|||
8
|
SIKAP
ILMIAH
|
|||
JUMLAH
|
||||
RATA-RATA
|
PENILAI
(.........................................)
terimakasih gan atas ilmunya yang sangat bermanfaat. artikelnya menarik dan penuh ilmu..
BalasHapusAplikasi Kasir Restoran Android Offline